Antisipasi Covid-19, SMKN 1 Lubuk Sikaping Masih Belajar Secara Daring dan Luring
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat masih menerapkan belajar secara dalam jaringan (Daring) dan luar jaringan (luring).
Kepala SMKN 1 Lubuk Sikaping, Muslim mengatakan langkah tersebut diambil guna mengantisipasi penyebaran Virus Corona (Covid-19) terhadap siswa di tengah masa pandemi ini.
“Sejak pandemi Covid-19 di Indonesia, banyak kegiatan yang dilakukan secara daring seperti sekolah, kuliah, hingga bekerja termasuk di SMKN 1 Lubuk Sikaping. Sistem pembelajaran lewat Daring terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya. Di antaranya lewat webinar, dan kelas online,” terang Kepala SMKN 1 Lubuk Sikaping, Jumat (21/8/2020).
Sementara untuk pembelajaran lewat sistem luring tidak menggunakan jaringan internet dan komputer, melainkan media lainnya seperti TV dan dokumen.
“Adapun jenis kegiatan yang dilakukan Luring yakni menonton acara TVRI sebagai pembelajaran siswa sekolah juga mengumpulkan karya berupa dokumen. Kegiatan Luring tidak menggunakan jaringan internet dan komputer, melainkan media lainnya seperti TV dan dokumen. Namun nantinya diarahkan guru masing-masing kelas sesuai kebutuhan materi belajar,” tambah Muslim.
Muslim menegaskan biar bagaimanapun pola pembelajaran yang diberikan kepada Siswa ditengah pandemi ini hendaknya tetap bisa memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta didik dengan mengimplementasikan Kurikulum 2013.
“Kami sudah sampaikan kepada guru dan Siswa agar tetap memanfaatkan sistem pembelajaran ini dengan maksimal. Agar materi pembelajaran tidak tertinggal dan tercapai sesuai target yang direncanakan,” katanya.
Namun kata dia pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Sumatera Barat dan Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman untuk melakukan kegiatan konsultasi dan koordinasi pembelajaran daring maupun luring di sekolah.
“Alhamdulillah direspon secara baik. Kegiatan konsultasi dan koordinasi pembelajaran daring maupun luring kami terapkan mulai tanggal 18 Agustus 2020 kemarin. Kami sudah sampaikan bahwa para Guru wajib menyiapkan dokumen konsultasi dan koordinasi pembelajaran daring maupun luring dengan menerapkan Kurikulum 2013,” katanya.
Kata dia dalam kegiatan konsultasi dan koordinasi pembelajaran daring maupun luring hanya melayani maksimal 18 orang Siswa per kelas dalam satu hari.
“Sekolah juga sudah menyiapkan sarana dan prasarana untuk pencehan Covid-19 sesuai standar protokol kesehatan dalam kegiatan itu. Diantaranya sudah disediakan 1.500 masker yang dibagikan kepada Siswa, Guru dan pegawai. Kemudian menyediakan 40 buah tempat cuci tangan dan empat buah thermogun,” katanya.
Ia berharap dengan pola tersebut dapat menambah tingkat kemaksimalan proses belajar mengajar siswa di sekolah tersebut.